𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗨𝗧𝗔𝗥𝗔 -Lapangan Tioq Tata Tunaq Tanjung menjadi saksi kampanye akbar pasangan calon Bupati dan Wakil Bupati, Muchsin-Junaidi-Arif (MJA), Rabu ( 20/11/2024 ).
Ribuan massa dengan pakaian dominasi hijau menyemut walau di bawah langit yang mendung dan gerimis.
Kampanye akbar ini bukan hanya ajang menyampaikan visi-misi, tetapi juga menjadi momentum untuk mempererat harapan rakyat yang mendambakan perubahan besar di Lombok Utara.
Dengan mengenakan pakaian khas hijau dan berpeci hitam, Dr. Muchsin Effendi, calon bupati, mengucapkan rasa terima kasih kepada yang hadir secara tulus dan ikhlas.
"Inilah pesta rakyat, inilah keinginan rakyat. Kita lahir di sini, kita besar di sini, dan kita ingin Lombok Utara dipimpin oleh mereka yang mencintai tanah ini, bukan oleh mereka yang hanya memikirkan handai taulan dan kroni-kroninya,” kata Muchsin dalam orasi politiknya.
Orasinya menjadi semakin emosional ketika ia menekankan pentingnya memilih pemimpin yang bersih dari kasus hukum.
“Pemimpin kita ke depan harus berpihak pada rakyat, harus adil, harus bebas dari korupsi. Mari bersama-sama membuat perubahan. Kalau bukan kita, siapa lagi? Kalau bukan sekarang, kapan lagi?” Seruannya itu disambut dengan gemuruh teriakan “MJA menang!” dari massa yang hadir.
Sementara itu, calon wakil bupati, H. Junaidi Arif, melanjutkan semangat kampanye dengan orasi yang tidak kalah menyentuh. Dengan nada haru, ia menyapa pendukung yang hadir.
“Tiang merasa terharu bisa berada di sini, di tengah _epe pada selapuq_ (kalian semua),” ujarnya dalam bahasa Sasak, yang segera disambut dengan tepuk tangan meriah.
Dalam orasinya, ia menyoroti berbagai persoalan krusial yang selama ini membelit Lombok Utara, seperti krisis air bersih di kawasan Gili dan layanan kesehatan yang masih jauh dari kata memadai.
“Apa yang kita lihat dan rasakan saat ini adalah keinginan masyarakat untuk memperbaiki keadaan. Lombok Utara membutuhkan pemimpin baru yang pro rakyat,” tegasnya.
Junaidi juga menunjukkan komitmen yang berani, berjanji untuk mengundurkan diri jika dalam dua tahun mereka gagal merealisasikan program-program unggulan yang telah dijanjikan.
“Sebagai mantan anggota DPR beberapa periode, saya sangat memahami komposisi anggaran. Kita harus memastikan bahwa setiap rupiah digunakan untuk kesejahteraan rakyat, bukan untuk kepentingan pribadi atau kelompok,” katanya lantang.
Kampanye akbar ini tidak hanya dihadiri oleh pasangan calon, tetapi juga tokoh-tokoh penting dari partai pendukung. H. Hasbullah Muis, Sekretaris PAN NTB, memberikan dorongan semangat kepada massa yang hadir.
“Di hadapan epe pada semua, pasangan ini telah berjanji untuk mundur jika tidak menepati janji mereka. Ini bukan janji kosong, ini adalah komitmen,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua DPC PKB KLU, Ada Malik, memberikan orasi yang menggugah. “Bapak ibu sekalian, mari kita bersatu padu memenangkan paket MJA. Jika rakyat sudah bergerak, maka tidak ada kekuatan lain yang bisa menghalangi,” katanya penuh keyakinan.
Sejumlah tokoh tim pemenangan juga hadir, pun tim dari mesin partai pengusung. Ketua manajer, Simparuddin, ketua DPRD Lombok Utara dari fraksi PKB, Agus Jasmani, pentolan dari PBB Lombok Utara, tim juru kampanye, Marianto dan tokoh lainnya.
Dalam momen puncak kampanye, pasangan MJA menandatangani kontrak politik dengan rakyat yang dibacakan langsung di atas panggung. Penandatanganan ini menjadi simbol komitmen mereka terhadap janji-janji yang telah disampaikan, sekaligus bukti kesungguhan untuk merealisasikan visi mereka.
Selain orasi dan penandatanganan kontrak politik, pasangan MJA juga menyempatkan diri untuk melakukan simulasi pencoblosan nomor urut 3 di hadapan massa. Langkah ini menjadi cara kreatif untuk memastikan pendukung memahami cara mencoblos dengan benar pada hari pemilihan nanti.
“Kalau bukan nomor 3, maka harapan untuk perubahan tidak akan terwujud,” pesan Dr. Muchsin yang kembali disambut dengan teriakan antusias pendukung.
0 Komentar