𝗪𝗔𝗥𝗧𝗔𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗘𝗡𝗚𝗔𝗛-Puluhan santriawan dan santriwati di halaman Ponpes Ihya'ulumuddin melakukan wisuda tahun 2024, dalam acara tersebut turut hadir para pejabat pemerintah dan para tokoh agama yang ada di Kecamatan Batu Kliang dan Batu Kliang Utara, terutama Desa Aik Darek.
Pondok Pesantren Ihya Ulumuddin NW Kembang Kerang II merupakan Manba'ul Ulum/sumber ilmu agama yang dipenuhi keberkahan dibuktikn dangan hadirya para Ulama besar dan keistiqomahn pendirinya serta prestasi sntri dan santri watinya yang telah lama masuk nominasi baik dimusabaqoh maupun di kabupaten maupun nasional.
Ainuddin fahri selaku kepala kua mantang sangat mengapresiasi keberadaan Ponpes tersebut dan dengan hadir secara langsung mendengarkan para semua santri saat membaca dan memahami makna Kitab Kuning yang tidak memiliki baris.
" Saya berharap ponpes ini bisa menghasilkan dan melahirkan para tuan guru yang alim Soleh dan para santriawan - santriwati menutut ilmu di tempat yg tepat ponpes ihya' ulumiddin nw kembang kerang, " Ujarnya pada media ini, Kamis (26/12/2024).
Ia juga meminta bahwa jangan ragu setelah selesai menutut ilmu di ponpes ini mau jadi apa nanti perkembangan zaman yang akan menjawab.
" Saya mengucapkan selmat wisuda Santri Yahdin NW yang ke VI moga meraih ilmu yang barokah berguna bagi agama nusa dan bangsa," Pintanya.
Selain itu juga TGH Syarifuddin selaku pengasuh Ponpes tersebut menyatakan bahwa, agar lebih giat lagi dalam mempelajari kitab kitab kuning sebagai dasar untuk mengerti Alquran dan alhadist.
" Ya, begitu juga ukungan dari wali santri untuk lebih bersemangat dalam mendukung kegiatan anak-anak didik kita agar menjadi santri yang memahami betul apa yg tersurat dan tersirat dalam Alquran." Jelasnya.
" Sesuai sanat kitab maulassyeih tgh.zainuddin Abdul Majid yang merujuk kepada sanat ahlussunnah waljamaah, hingga selepas dari modok santri santri kita tak lagi dikatakan terbelakang dalam menghadapi persoalan persoalan agama yang senantiasa sering dihadapkan dengan pertanyaan Dalil-dalil Aqli ataupun Daliq Naqli dulu dimana dasarnnya adalah mulai belajar membaca kitab kuning dan memahami arti dari isi kitab.
" Tentu hingga nanti di implementasikan di rumah asal mereka tinggal masing-masing," Singkat nya.
0 Komentar