SPACE IKLAN

header ads

Dewan Sugiarto Serap Aspirasi Pemuda Desa Teruwai, Komitmen Perbanyak Aktivitas Olahraga dan Keagamaan

Foto. Istimewa.

Senin, 17 Februari 2025.
Oleh, Ihsan.

WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK TENGAH -Anggota Komisi II DPRD Lombok Tengah Sugiarto melakukan reses masa persidangan ke II tahun 2024/2025 bertempat di Desa Teruwai, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Kamis (13/2/2025) malam. 

Reses Sugiarto kali ini dikhususkan kepada para pemuda milenial maupun zilenial untuk mendengar aspirasi mereka untuk segera disuarakan ke pemerintah daerah. 

Sugiarto kepada Media mengatakan, Desa Teruwai memang sangat identik dengan seni dan olahraga sehingga ia datang ke Desa Teruwai untuk berinteraksi langsung seperti apa kemauan mereka kedepan. 

"Jadi rata-rata memang dari dulu kita dukung dan didik mereka supaya dijauhi dari narkoba. Jadi salah satu caranya adalah dengan meningkatkan seni dan olahraga dalam bentuk mengadakan perlombaan seperti bola Voli, futsal, bulu tangkis dan lain-lain," terang Sugiarto yang juga ketua Hanura Lombok Tengah ini. 

Oleh karena itu, harapan Sugiarto, Desa Teruwai akan dijadikan zero drug atau zero narkoba melalui aktivitas pembinaan olahraga.

Melalui peningkatan SDM di bidang seni dan olahraga ini, Sugiarto akan membidik pembentukan atlet profesional sejak usia dini. Namun tentu tidak akan luput pula dari aktivitas keagamaan. 

"Tentu untuk (menyuarakan) aspirasi mereka, pertama kami ke dinas pemuda dan olahraga (Dispora) dan dinas pendidikan dan kebudayaan (disdikbud). Karena selama ini banyak lahir atlet profesional maupun mantan atlet yang kini sukses berkarir sebagai polisi, tentara maupun yang lainnya lewat pembinaan dibidang olahraga ini," ungkap Sugiarto. 

Bagi pemerhati pariwisata Lombok Tengah ini, pengembangan kepemudaan di Desa Teruwai adalah kewajiban melihat dampak nyata dari pembinaan selama ini. 

Kedepan Sugiarto akan memperbanyak aktivitas-aktivitas pemuda dengan olahraga pada sore hari dan keagamaan pada malam harinya. 

Budaya-budaya  juga akan dikembangkan dengan melakukan implementasi pada budaya nyongkolan yang lebih kompak dan rapi menggunakan gamelan dan pakaian adat Sasak. 

Sementara itu, kepala dinas pemuda dan olahraga Lombok Tengah, H Mahlan, menerangkan, yang murni anggaran di dispora adalah pekan olahraga usia dini saja. 

"Selebihnya memang pokir-pokir dewan, mau apa (jenis olahraga) dan dimana (lokasi kegiatan). Banyak sekali (kompetisi olahraga) tergantung dapilnya beliau-beliau (dewan)," ungkap Mahlan. 

banyak pemuda Desa Teruwai yang berprestasi di kancah provinsi hingga nasional, Mahlan menyebutkan, prestasi itu ranahnya kini, sementara Dispora hanya mencari bibitnya. 

Nantinya kalau sudah berprestasi KONI yang melanjutkan dengan anggaran khusus yang telah disiapkan ke rekening KONI. 

"Sementara ini ada Rp 500 juta. Memang melalui kami juga tapi hibah itu langsung ke rekening KONI. Itu jalurnya kalau sudah beprestasi," jelas Mahlan. 

Pihaknya sangat mengapresiasi inisiasi Dewan Sugiarto dan geliat olahraga di Desa Teruwai, namun usia dini nanti bisa dikomunikasikan langsung dengan bidang olahraga. 

"Saya nggak hafal (anggaran pembinaan usia dini). Kadang Rp 350 juga tergantung kabupaten dan TAPD. Ndak tentu tapi meningkat terus. Secara teknis dibidang olahraga," beber Mahlan.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar