WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK TENGAH-Program Makan Bergizi Gratis (MBG) resmi diluncurkan pada 6 Januari 2025 oleh pemerintah Indonesia, dengan tujuan utama memberikan makanan bergizi kepada anak-anak sekolah dan ibu hamil. Pada tahap awal, program ini baru diterapkan di 190 sekolah yang tersebar di berbagai daerah, dengan sasaran sekitar 600.000 penerima manfaat. Meskipun serangkaian kegiatan sudah dimulai, distribusi manfaat belum merata di seluruh wilayah Indonesia.
Setiap penerima manfaat dijadwalkan mendapatkan satu paket makan siang yang bergizi setiap hari. Program ini dirancang untuk memperhatikan kebutuhan gizi yang seimbang, termasuk karbohidrat, protein, dan vitamin.
Namun, tidak semua sekolah mendapatkan pelayanan ini di hari pertama, yang menunjukkan adanya tantangan dalam pelaksanaan program.
Salah satu kendala utama dalam implementasi program adalah infrastruktur yang belum memadai. Beberapa daerah belum siap untuk memenuhi standar yang ditentukan untuk pelaksanaan kegiatan ini. Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan, Hasan Nasbi, menekankan bahwa hanya daerah yang sudah memenuhi kriteria tertentu yang akan mendapatkan program tersebut pada tahap awal. Ini termasuk ketersediaan lahan, fasilitas yang dapat digunakan, serta jarak antara unit pemenuhan gizi dan siswa yang akan dilayani.
Pemerintah optimis bahwa proses distribusi dapat dilakukan dalam waktu 3 hingga 5 tahun ke depan. Kendala-kendala yang ada dianggap perlu diatasi secara bertahap, sehingga setiap daerah dapat bersiap untuk ikut serta dalam program bergizi ini
Program Makan Bergizi Gratis ditujukan untuk seluruh anak sekolah di Indonesia, termasuk mereka yang bersekolah di lembaga swasta, pesantren, serta ibu hamil dan menyusui. Hal ini disampaikan oleh Kepala Badan Gizi Nasional (BGN), Dadan Hindayana, yang menegaskan bahwa semua sekolah adalah sasaran program ini.
Yuliani (7), siswa kelas 1 di sekolah itu, mengaku kecewa karena program yang dinantikannya tidak sesuai harapan,
Ia awalnya mengira MBG akan berjalan di semua sekolah secara merata dan berlangsung setiap hari.
" saya kira program ini akan ada di semua sekolah, termasuk sekolah kami. tapi ternyata sampai sekarang belum ada. Padahal ini bisa sangat membantu kami yang belajar sampai siang," ujar yuli saat ditemui disekolanya. Kamis (17/4/2025).
" Kami minta ke pak presiden Prabowo dan pemerintah, kalau bisa tersampaikan agar segera terselesaikan," Lanjutnya.
Ia meminta pemerintah benar-benar serius dalam menjalankan program MBG agar seluruh siswa di Indonesia bisa menikmatinya.
" kalau program ini benar-benar jalan, pasti sangat membantu," imbuhnya.
yuli juga mengaku sering kali hanya membawa uang jajan Rp5 ribu hingga 7 ribu, bahkan terkadang tidak sama sekali.
Dalam sehari saya kadang hanya bawa uang jajan Rp 5ribu sampai Rp7 ribu, kadang juga tidak ada.
Lebih lanjut hj erna lidiawati selaku bendahara sekolah ponpes darul mukhlisin dusun bunkluncing kecamatan praya barat mengungkapkan.
" kami berharap program yang telah di janjikan presiden Prabowo segera terealisasikan seperti di sekolah" negeri, terutama di kota-kota saja, banyak para siswa yang ekonominya menengah ke bawah dan kurang mampu, para siswa yang bersekolah di sini jarak dari rumahnya juga sangat jauh semoga pihak dari badan gizi nasional segera menyalurkan program tersebut," harapnya.
0 Komentar