SPACE IKLAN

header ads

Ratusan Sopir Truk Blokade Bundaran Gerung, Tolak Aturan ODOL

Foto. Istimewa.

Senin, 23 Januari 2025.
Oleh, Opik.

WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK BARAT - Giri menang, Ratusan sopir truk, Komunitas Sopir Truk Bersatu (KSTB) memadati sekaligus memblokade kawasan Bundaran Gerung, Lombok Barat. Dalam aksi demonstrasi menolak penerapan kebijakan Over Dimension Over Loading (ODOL) yang dinilai memberatkan mereka secara ekonomi, Senin (23/6/2025).

Aksi Blokade jalan di Bundaran Giri Menang Square Gerung Lobar ini mengakibatkan ratusan kendaraan terperangkap macet dan lalu lintas lumpuh total di jalan Nasional yang menghubungkan Kota mataram dan Lombok Barat ini.

Beberapa kendaraan seprti Ambulance serta Kendaraan pengangkut wisatawan pun tak luput dari kemacetan. Sebuah mobil ambulans yang hendak mengantar pasien menuju RSUD Tripat sempat tertahan akibat blokade jalan tersebut. Para sopir truk ngotot untuk tetap menutup paksa jalan tersebut sehingga petugas kesulitan untuk mengatur arus lalulintas. Empat jalur pun lumpuh total. Sebagian besar pengendara terpaksa putar balik.

Para sopir yang tergabung dalam aksi ini menyatakan bahwa kebijakan ODOL, yang melarang kendaraan angkutan barang beroperasi dengan dimensi dan muatan berlebih, tidak realistis dan mengancam mata pencaharian mereka.

“Kami bukan menolak peraturan, tapi ODOL ini membuat kami sulit hidup. Kalau muatan dibatasi, biaya operasional kami tidak tertutup. Sementara kami hanya mengandalkan truk ini untuk menyambung hidup,” ujar seorang pengemudi, Helmi di sela-sela aksi.

Kapolres Lombok Barat, AKBP Yasmara Harahap, S.I.K., bersama jajaran serta Kepala Desa Beleka, Islahudin terjun ke lokasi untuk membuka blokade. Setelah hampir lima jam aksi itu, akhirnya blokade Jalan bisa dibuka.

Kapolres Lobar menghargai upaya yang dilakukan para sopir, tetapi jalan ini milik umum. Sehingga kalau diblokir, warga lain tidak bisa lewat. “Pasien yang mau ke rumah sakit tidak bisa lewat, orang mau ada urusan tidak bisa lewat. Jalan ini bukan jalan milik sendiri tapi jalan umum,” katanya. Terkait tuntutan para sopir, bisa ditempuh dengan cara yang baik, tidak merugikan warga lainnya.

Kapolres pun sempat mengultimatum, jika dalam waktu satu jam tidak ada yang bergeser, berati itu tanggung jawab masing-masing. “Ini saya minta tolong, sudah baik-baik kita imbau untuk meninggalkan tempat, memberikan akses jalan kepada masyarakat umum,” tegasnya.

Kades Beleka, Islahudin menyampaikan, bahwa aksi blokade jalan ini tidak saja menganggu warga yang lewat jalur itu. Namun warganya juga terganggu karena akses jalan alternatif di dusun-dusun dipergunakan pengendara.

“Sehingga masyarakat minta ke saya memohon ke para Sopir untuk bisa dibuka akses jalan ini,” imbuhnya. Pihaknya berharap agar semua pihak menjaga kondusivitas.

Untuk diketahui, kebijakan Zero ODOL ini merupakan kebijakan pemerintah yang bertujuan menghilangkan praktik trik kelebihan muatan dan modifikasi dimensi yang tak sesuai dengan standar nasional.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar