WARTABUMIGORA. Bima - Disaat memasuki musim penghujan diakhir tahun 2020 ini, menjadi tantangan serta resiko tersendiri bagi warga yang berada di dua desa di wilayah Kabupaten Bima, karena harus nekat melintasi derasnya arus air sungai, lantaran jembatan putus akibat diterjang banjir bandang yang hingga kini belum diperbaiki.
Dua jembatan yang putus tersebut yakni, jembatan penghubung antar kecamatan lintas Probinsi di wilayah desa Boro, kecamatan Sanggar,yang diterjang banjir bandang sejak 5 tahun lalu 2015, dan juga jembatan penghubung yang berada di desa kananta, kecamatan Soromandi, yang juga terputus sejak tahun 2017 silam.
"Jembatan yang berada di wilayah desa Boro, Kecamatan Sanggar, merupakan satu-satunya akses penghubung ke sejumlah wilayah desa lainnya, sehingga bagi warga yang memiliki keperluan mendesak, harus nekat melintasi derasnya arus air sungai, yang sangat mengancam keselamatan nyawa, terlebih disaat banjir bandang yang tiba-tiba datang," kata, Ariyadi salah seorang masyarakat setempat, Jumat (18/12/2020).
Sementara itu, Kassubid Penanganan Darurat dan Bencana BPBD Kabupaten Bima, Bambang Hermawan menyatakan, sejauh ini pihaknya terus melakukan koordinasi dengan BPBD Provinsi, agar dapat mengajukan terkait penanganan dua akses jembatan penghubung tersebut, dengan pemerintah terkait lainnya yang berada di tingkat provinsi, karena sejauh ini dua jembatan yang putus akibat diterjang banjir bandang tersebut belum juga diperbaiki.
"Wilayah kecamatan Soromandi dan kecamatan Sanggar yang berada di Kabupaten Bima ini, merupakan wilayah atau daerah yang rentan terdampak terjadinya banjir bandang, disaat memasuki musim penghujan seperti saat ini," imbuhnya. (Ipul).
0 Komentar