SPACE IKLAN

header ads

Komoditas Pangan di Lobar Mengalami Gejolak Harga, Hj. Sumiatun Lakukan Langkah Volatile Food

Hj. Sumiatun Minta Jaga Stabilitas Harga Kebutuhan Pokok Agar Masyarakat Sejahtera.

Oleh. Ll/rd.
Senin 1 Agustus 2022.

LOMBOK BARAT - Rapat persiapan dan langkah-langkah untuk kelancaran distribusi Volatile Food (VF) dalam stabilitas harga oleh TPID Kabupaten Lombok Barat. Kegiatan dilaksanakan di Ruang Rapat Jayengrana pada hari Senin (1/8/2022). Hadir dalam kegiatan Wakil Bupati Lombok Barat Hj. Sumiatun, Sekertaris Daerah Lombok Barat H. Baehaqi, Asisten II Daerah Rusditah,  Deputi Bank Indonesia Mataram Ahmad Fauzi, Kepala OPD lingkup Lobar serta anggota TPID Lobar. 

Volatile Food adalah komoditas pangan yang mengalami gejolak harga, sehingga dapat menyebabkan terjadinya inflasi. Terjadinya pergejolakan harga ini sering kali disebabkan oleh pendistribusian komoditas pangan yang tidak merata. Wakil Bupati Lombok Barat menyampaikan bahwa   dalam mencapai suatu kestabilan harga komoditas pangan ialah dengan memaksimalkan segala usaha dan potensi yang dimiliki oleh Kabupaten Lombok Barat. 

"Adapun dilakukannya hal tersebut ialah agar dapat mendorong perdagangan antar daerah dalam menjaga pasokan komoditas pangan di daerah serta memperluas akses pasar petani dan efisien rantai distribusi pangan," jelasnya. 


Hj. Sumiatun menambahkan bahwa dengan dilakukan langkah-langkah tersebut diharapkan dapat melancarkan distribusi Volatile Food di Kabupaten Lombok Barat. Hal ini diperlukan agar stabilitas harga sembako untuk masyarakat tetap terjaga. Ia berharap langkah langkah yang disusun dapat menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok masyarakat. 

"Oleh karena itu diharapkan juga kepada semua pihak untuk dapat saling bekerjasama dan bersinergis dalam menangani inflasi, sehingga Kabupaten Lombok Barat dapat meraih kembali juara pada TPID Award Tahun 2022," tegasnya. 

Sekertaris Daerah Lombok Barat juga menyampaikan adapun komoditas yang dapat dianggap sebagai Volatile Food adalah komoditas yang dalam keadaan normal mengalami kenaikan harga secara berturut-turut selama kurun waktu tiga bulan.

 "Adapun komoditas tersebut diantaranya yang sangat berpengaruh dalam kenaikkan angka inflasi ialah cabe rawit, bawang merah, beras, sayur mayur dan bahan pokok lainnya," jelasnya. 


Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar