Aksi penolakan pun dilakukan pengurus DPD PKS, Minggu (11/9).
LOMBOK BARAT -- Partai Keadilan Sejahtera Kabupaten Lombok Barat berada bersama rakyat menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. Aksi penolakan pun dilakukan pengurus DPD PKS, Minggu (11/9) sore. Pengurus dan Kader turun ke jalan raya raya Lembar di depan kantor DPD PKS, sambil membawa spanduk dan pamplet bertuliskan penolakan kenaikan harga BBM.
Mereka juga membagikan tomat kepada pengguna jalan, sebagai bentuk keperihatinan dan keberpihakan terhadap petani tomat lantaran harga komoditas ini anjlok hingga Rp1.000 per kilogram. Ketua DPD PKS Lobar Hj Nurul Adha ditemui disela-sela aksi itu menegaskan, PKS dengan tegas menolak kebijakan pemerintah menaikkan harga BBM subsidi. "PKS ada bersama rakyat, menolak kenaikan harga BBM subsidi, karena kami dan rakyat sangat merasakan dampak ekonomi, sosial dari kenaikan harga BBM ini,"tegas Politisi asal Kediri itu.
PKS kata dia, melalui anggota DPRD di seluruh Indonesia, termasuk DPRD di Lobar terus bersuara menolak kebijakan pemerintah ini. Karena bagiamana dampak kenaikkan harga BBM, sudah sangat dirasakan oleh masyarakat paling bawah. Ia bersama anggota DPRD Kabupaten pun sangat merasakan bagiamana masyarakat mengeluhkan kenaikan harga BBM ini. Sementara yang dirasakan oleh rakyat justru, penghasilannya tidak naik-naik alias tetap. Bahkan, anjlok penghasilan petani seperti petani tomat. "Anjlok turun, Bahkan kalau kita bandingkan harga 10 kilogram tomat sama dengan harga satu liter BBM jenis Pertalite,"sorot dia.
Karena itu, dalam aksi penolakan kali ini ia bersama kader PKS membagikan tomat kepada warga, pengguna jalan. Upaya ini sebagai bentuk PKS membela rakyat terutama petani kecil. Justru, di sinilah seharusnya pemerintah hadir bersama rakyat. Karena itulah, lanjut dia PKS akan tetap bersuara menolak kenaikan harga BBM ini. Meskipun kata dia, kemungkinan pemerintah tidak mendengar.
"Tapi kami akan terus bersuara, PKS terus bersama rakyat, menolak kenaikan harga BBM ini,"tegas dia.
0 Komentar