SPACE IKLAN

header ads

Dewan Pembina MATRA Lalu Satria Wangsa Usulkan Sejarah NTB Masuk Sejarah Nasional, Ini Alasannya

Foto. Istimewa.

Rabu, 2 Juli 2025.
Oleh, TM.

WARTABUMIGORA.ID|JAKARTA - Dewan Penasihat Dewan Pimpinan Pusat Masyarakat Tradisi dan Adat (DPP MATRA), Lalu Satria Wangsa, melakukan audiensi dengan Menteri Kebudayaan Republik Indonesia, Dr. Fadli Zon, di Kantor Kementerian Kebudayaan, Jakarta. Pertemuan tersebut membahas sejumlah agenda strategis terkait pelestarian sejarah dan budaya Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam konteks pembangunan kebudayaan nasional.

“Sejarah Lombok dan NTB selama ruang yang memadai dalam narasi sejarah nasional. Kami berharap penulisan ulang Sejarah Nasional Indonesia dapat menjadi momentum untuk memperbaiki hal tersebut,” ujar Lalu Satria usai pertemuan. 

Sebagai bentuk kontribusi konkret, MATRA menyerahkan tiga buku referensi utama kepada Kementerian, yaitu Sejarah Daerah NTB (terbitan Depdikbud), Sejarah Islam Lombok & Sejarah dan Arsitektur Masjid Kuno di Lombok karya Prof. Dr. Jamaluddin Rifai, serta Lombok dalam Pergulatan Sejarah yang ditulis oleh anggota Dewan Penasehat DPP MATRA. Selain itu, MATRA turut merekomendasikan tiga sejarawan NTB untuk dilibatkan dalam tim penyusun sejarah nasional.

Dalam kesempatan tersebut, MATRA juga mendorong pembentukan Balai Pelestarian Kebudayaan (BPK) NTB sebagai institusi mandiri yang terpisah dari Bali.

“Sudah saatnya NTB memiliki lembaga pelestarian budaya sendiri, agar pelestarian nilai-nilai budaya lokal dapat dilakukan secara lebih fokus dan menyeluruh,” tegasnya.

Tak hanya itu, MATRA mengajukan permohonan dukungan atas penyelenggaraan Festival Budaya NTB, yang telah masuk dalam Calendar of Events 2025. Festival ini diharapkan mampu memperkuat identitas budaya daerah dan menjadi daya tarik wisata unggulan.

Menanggapi berbagai usulan tersebut, Menteri Kebudayaan menyampaikan apresiasinya dan menyatakan komitmen untuk bersinergi dengan masyarakat adat serta pemerintah daerah dalam memperkuat sejarah dan budaya bangsa.

“Alhamdulillah, Kementerian sangat responsif dan terbuka terhadap inisiatif yang kami sampaikan. Semoga seluruh agenda ini dapat berjalan sesuai harapan, demi menjaga dan merawat warisan sejarah serta budaya Indonesia,” pungkas Lalu Satria dengan optimisme.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar