Foto. Bupati Lombok Timur, Sukiman Azmy saat blusukan ke desa belanting.
Wartabumigora.com, LOMBOK TIMUR - Menanggapi beberapa laporan terkait adanya bocah yang mengidap penyakit hidrosefalus ( Kepala membesar ) yang diketahui bernama Anto wijaya ( 3 tahun ) di Desa Belanting Kecamatan Sambelia Lombok Timur.
Dalam suatu kesempatan saat melakukan kunjungan kerja pada jum'at ( 13/09 ) lalu. Sebagai bentuk serius kehadiran pemerintah, Bupati Lombok Timur H.M. Sukiman Azmy memastikan langsung perkembangan kondisi kesehatan anak dari pasangan bapak Muslihun dan ibu Mariani tersebut.
Didampingi kepala desa Belanting Sukradi dan Camat Sambelia Zaitul Akmal setelah pelaksanaan sholat jum'at di dusun pedamekan, Bupati membenarkan penemuan fakta dilapangan.
Sukiman sontak merasa tersentuh, karena secara fisik Anto memang sangat selayaknya butuh perhatian dan bantuan.
Menurut penuturan kedua orang tua Anto, Bupati berpesan agar senantiasa bersabar, tetap optimis dan merawat dengan baik. Mereka mengaku diberikan santunan langsung berupa uang tunai sejumlah 1 juta rupiah.
" Kami juga dapat tawaran pengobatan dari Bupati, Namun kami belum mengiyakan karena pertimbangan kesepakatan rembuk keluarga" Aku bapak Muslihun.
Sebelumnya, diungkapkan, uluran bantuan sudah sering datang dari banyak kalangan antara lain oleh PMI, Lembaga Kesejahteran Sosial ( LKS ) Murni Hati, dan salah seorang donatur institusi kepolisian yang menyerahkan beberapa kebutuhan mendasar seperti makanan minuman, obat-obatan, kursi roda, uang tunai dan sebagainya.
Dikonfirmasi dikediamannya, Kepala Desa Belanting Sukradi mengklaim tak ketinggalan juga memberikan kontribusi. Solusi alternatif pernah ditawarkan untuk dilakukan operasi. hanya saja pihak keluarga menolak lantaran khawatir dengan resiko terburuk.
Komentar senada dilayangkan oleh pihak puskesmas Belanting. Sejak awal mendengar kasus Anto, pendampingan dan pengawasan sudah diupayakan secara intens.
" Berdasarkan hasil pemeriksaan, gizi bocah yang selalu menampakkan wajah ceria itu terdeksi normal," ujar Jane Hasvita Sari selaku petugas posyandu.
Dokter Husnul hidayati beranggapan tindakan prioritas bukan lagi soal pencegahan melainkan memang hanya pengobatan lewat opsi operasi dengan mengeluarkan semacam cairan yang menumpuk di tengkorak kepala melalui usus atau lambung untuk diteruskan lewat proses pembuangan BAK atau BAB. Tapi keluarga menolak dengan alasan sama karena takut.
Mengenai pelayanan terkhusus bagi Anto, Puskesmas membuka pintu setiap waktu. Akan selalu siap jika butuh penanganan darurat untuk dirawat demi turut serta menjaga perkembangan kesehatannya. ( Irsyad )
0 Komentar