Kabid Dikdas Dikpora Dompu Zainal Afrodi, S.Pd.MM.
WARTABUMIGORA. DOMPU - Ujian kompetensi berbasis daring, tahun 2021 wajib assesment kompetensi minimal (AKM) akan di gelar oleh Kemendikbud Kabupaten Dompu.
Menurut Kabid Dikdas Dikpora Dompu Zainal Afrodi, Tahun 2021 Kabupaten Dompu, wajib assessment kompetensi minimal (AKM), yang akan mengarah kepada ujian kompetensi berbasis daring, artinya kemampuan pendidik dan peserta didiknya Kabupaten Dompu akan diuji tidak secara manual lagi.
" Jadi 2021 ini ada pola model ujian baru untuk mengukur dan menakar kemampuan para peserta didik, yang tidak sama dengan model ujian tahun sebelumnya, dan kalau dulunya manual sekarang sudah tidak lagi," terangnya pada media, selasa, (12/1) di ruang kerjanya.
Menurut dia, hari ini dirinya mulai daring lewat proses didalamnya ada AKM atau yang disebut dengan assesment competence minimum atau yang trend dengan AKM.
" Untuk Jenjang SD yang diuji ini tidak hanya anak kelas 6, inikan model baru jadi diacak , diambil acak sistimnya." Kata dia.
Untuk lebih familiarnya cara baru ini Dinas Dikbudpora Kabupaten Dompu kemarin atau beberapa hari yang lalu telah melakukan uji coba skala kecil dan uji coba skala besar, nah ini yang akan dihadapi di tahun 2021 ini.
" Kemarin kami ambil acak mulai usia SD yang duduk di kelas 4,5,6 dan kamipun belum mendapatkan secara utuh bagaimana penilaian , inshaaAllah mulai awal pebruari nanti akan ada workshop atau pertemuan pertemuan intens di jakarta dan mataram terkait dengan ujian berbasis komputer daring assesment competence minimum ini," jelasnya.
Langkah yang di lakukan saat ini adalah memerintahkan kepada semua unit pelaksana tekhnis (UPTD) Dikpora yang ada di seluruh Kecamatan di Dompu untuk segera melaksanakan diklat penyusunan kurikulum pandemik masing masing wilayah karena memang proses pembelajaran itu tidak bisa berpatokan pada kurikulum normative.
" Mengingat kita tengah menghadapi covid, jadi sesimpelnya kurikulum tsb dibedah untuk dijadikan acuan oleh kawan kawan dilapangan." Ucap dia.
Assessment Competence Minimum oleh pemerintah, lanjutnya, sangat dianjurkan saat ini guna mengukur dan menakar serta alat evaluasi bagi sekolah sekolah yang ada di SD hingga SMP baik swasta maupun negeri yang ada di wilayah Indonesia. Bahkan Mas Menteri Anwar Nadiem Makarim dengan tegas menyatakan kebijakan tersebut sudah harus mulai efektif berjalan mulai tahun baru 2021 ini.
"Alhamdulillah langkah ini sudah diawali oleh UPTD Dikpora Kecamatan Dompu, dan dihadiri langsung oleh segenap unsur pimpinan dan materi pertama langsung dihandle oleh Kasi Kurikulum Dikpora Dompu," lanjut Afrodi.
Afrodi menjelaskan, Di SDN 14 Dompu sudah diujicobakan, dalam bentuk bimbingan tekhnis (bintek) penyusunan kurikulum ktsp dimasa pandemik covid19, jadi kewenangan itu diserahkan oleh Dikpora ke masing masing kecamatan.
" Ujian berbasis komputer daring assesment competence minimum ini menurutnya dikhususkan bagi SD dan SMP mengingat domain kewenangan dikpora kabupaten menangani pendidikan itu untuk di daerah sementara jenjang SMA, SMK dan SLB kewenangan pihak Propinsi dalam hal ini Dikbud Propinsi." Katanya.
Namun Afrodi mengemukakan bahwa sistem ini Dikpora Dompu terkendala perangkat karena bagaimanapun sistim ujian berbasis komputer daring assesment competence minimum membutuhkan alat seperti komputer dan server lainnya, kenapa kesulitan perangkat karena ini pakai komputer tentu kesulitan kami diperangkat, kenapa kesulitan karena memang cukup untuk dilaksanakan untuk ujian karena sudah dipakai uji coba tahun sebelumnya namun ada siswa yang harus digerakkan dari titik dia sekolah dan tempat tinggalnya ke sekolah yang memenuhi unsur dan kelengkapan perangkat untuk melaksanakan hal tersebut.
" Termasuk ada siswa yang harus digerakkan dari titik dia sekolah dan tempat tinggalnya ke sekolah yang memenuhi unsur dan kelengkapan perangkat untuk melaksanakan hal tersebut dalam hal ini diperlukan kelengkapan ITE, itu aja kelemahannya," ucap Zainal Afrodi, MM.
Ia berharap pemerintah pusat dan daerah bisa memenuhi kebutuhan perangkat yang mendukung program ini di sekolah sekolah yang ada di semua wilayah Kabupaten Dompu,
" Memang angkanya lumayanlah, semenjak saya menjadi Kabid atau dua tahun kemarin semenjak saya kabid baru masing masing empat sekolah yang bisa kita penuhi untuk tingkat SMP/MTs, Kemarin Alhamdulillah saya baru saja dari jakarta telah menandatangani sudah saya kirim laporannya ada enam sekolah yang dikirim oleh pusat dengan program yang berbeda terkait pengadaan ITE itu khusus SD dan SMP," jujurnya.
Untuk Sekolah Dasar kemarin ada bantuan beberapa sekolah seperti bantuan laptop empat unit dari pempus untuk tiap sekolah di Dompu, dan di APBD II kemarin kita coba masukkan anggarannya.(Nukman).

0 Komentar