SPACE IKLAN

header ads

Peringati Hari Santri Nasional 1.500 Santri Dikerahkan

Berita Nasional
HEADLINE NEWS
Oleh. DVD
Editor. L. Muhasan
22 Oktober 2021.

Lombok Utara -Peringatan hari santri nasional (HSN) di Lombok Utara terhitung cukup meriah, pasalnya kurang lebih sekitar  1.500 santri dari berbagai pnodok pesantren hadir sebagai peserta dalam upacara pelaksanaan HSN ke 4 (empat) di pusatkan di lapangan Tioq Tata Tunaq Tanjung. hal ini diungkapkan Ketua dewan pengarah panitia Nasrudin, SH. I. Yang juga Ketua Gerakan Pemuda Ansor (GP.Ansor). Jum'at (22/10). 

Dikatakan Nasrudin, peringatan HSN pada tahun sebelumnya dilaksanakan biasa saja dengam menggelar upacara dimasing-masing pondok pesantren, meski terpusat pada tahun ini ada pula upacara di beberapa pondok pesantren

"HSN kali ini kami pusatkan di lapangan Tioq Tata Tunaq dengan mengahdirkan ribuan santri dari berbagai pondok pesantren", jelasnya. 

Secara rinci ungkap Nasrudin yang juga ketua DPRD itu menyatakan, peserta HSN ini terdiri dari 1.300 santri berbasis pondok pesantren Nahdlatul Ulama (NU), selebihnya merupakan delegasi pondok pesantren dari luar NU. Meski demikian dirinya memaklumi hal tersebut lantaran dalam usia 78 tahun setelah kemerdekaan tepatnya pada tanggal 22 Oktober tahun 2016 melalui keputusan presiden HSN disahkan dan diperingati secara nasionl, ya hitungannya baru 4 tahun dan tidak mengurangi antusias pondok lain untuk merayakan,"terangnya. 

Lebih jauh ia menyatakan esensi peringatan HSN pada dasarnya merupakan aktualisasi mengingat kembali perjuangan para santri melawan penjajah, didasari lahirnya resolusi jihad dicetuskan atas kesepakatan para ulama kala itu. 

Intinya buah kesepakatan resolusi jihad dinahkodai pendiri NU oleh Hadratus Syeh KH. Hasyim Ashari itu kemudian pergolakan perang disurabaya terjadi tepat pada 10 November kurang lebih setahun setelah Belanda kembali dengan sekutunya untuk menjajah Indonesia karena tidak mengakui proklamasi kemerdekaan RI 1945, urainya. 

"Esensi pelaksanaan HSN ini tujuannya mengingatkan kembali perjuangan itu, dan membangkitkan semangat perjuangan seluruh santri ditanah air dan Lombok Utara pada hususnya", imbuhnya

Terlebih saat ini dengan perkembangan zaman dan bahaya faham radikalisme dari transformasi informasi dan berbagai platform ITE, tentunya ini tantangan ancaman tersendiri bagi bangsa dengan Pancasila dan kebinekaannya. 

Dibutuhkan peran santri sebagai benteng dari hal tersebut, kenapa demikian pendidikan di ponpes cukup? Dari 24 jam santri melewati waktunya lebih banyak digunakan belajar mulai dari bahasa, science, tafsir, hadis hingga hapalan Al-Qur'an termasuk dipondok pesantren modern sudah mulai menarapkan mata pelajaran mereka berbasis digital dan ITE. 

"Dipondok para santri waktunya lebih banyak dimanfaatkan untuk belajar, sedikit untuk bermain dan tidur jebolan mereka SDM nya luar biasa. (-red) tidak sedikit mereka menyandang gelar profesor dalam usia cukup muda", imbuhnya

Selebihnya ia berharap kehadiran ribuan santri pada upacara HSN ini memberi dampak yang positif bagi kemajuan pendidikan di Gumi Tioq Tata Tunaq ini, tidak membedakan pendidikan non ponpes, tetapi sistem pembelajaran di sana itu jauh lebih banyak dan variatif. 

Untuk kebutuhan sekala daerah minimal ponpes memberi warna kemajuan bagi didunia pendidikan saat ini, daerah sedang menyandang status daerah tertinggal otomatis dibutuhkan semua pihak untuk berkarya termasuk pondok pesantren. 

"Daerah kita sedang menyandang setatus daerah tertinggal, tertinggal dari segi ekonomi, pendidikan, indek prestasi manusia hingga kemiskinan. (-red) ini menjadi PR bersama terlebih generasi pesantren", imbuhnya

Ia berharap ada perhatian lebih pemerintah terhadap keberadaan pondok pesantren, setidaknya melalui interpensi pemerataan dari sisi sarana belajar mengajar seperti ruang kelas belajar (RKB) dan lainnya dapat diperhatikan. Tidak sedikit dari keberadaan pondok pesantren yang tersebar di lima kecamatan ada beberapa pondok pesantren yang masih membutuhkan itu. 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar