SPACE IKLAN

header ads

DPC HIPPI Lombok Barat Kritisi Lambannya Penanganan Pasar Sekotong, Ini Jawaban Disperindag Lobar

Berita Nasional
HEADLINE NEWS
Oleh. Dvd
Editor. L. Muhasan
Jumat 7 Januari 2022.

Lombok Barat - Keberadaan pasar Sekotong saat ini yang sungguh sangat memprihatinkan dan jauh dari kata layak sebagai tempat berlangsungnya kegiatan perekonomian warga guna teciptanya kesejahteraan rakyat.

Sontak Ketua DPC HIPPI Kabupaten Lombok Barat Rosyadi bereaksi, dalam keterangannya kepada awak media Wartabumigora.id di Kediamannya, Kamis ( 6/1/2022 ) menyatakan dengan tegas bahwa, Hal tersebut tidak boleh dibiarkan berlarut larut selain sebagai sarana kegiatan perekonomian masyarakat sekitar keberadaan pasar Sekotong saat ini yang kumuh dan sangat tidak layak.

" Untuk itu kami meminta pemerintah daerah Kabupaten Lombok Barat harus segera melakukan revitalisasi untuk pemulihan perekonomian masyarakat pasca Pandemi Covid-19." Ujar nya. 

Rosyadi juga menyebutkan infrastruktur pasar seperti halnya kondisi pasar Sekotong sebagai penyangga perekonomian masyarakat sekitar. 

" Kami atas nama masyarakat dan DPC HIPPI Lombok Barat akan terus menyuarakan dan mendesak Pemerintah Daerah maupun Pemerintah Pusat untuk segera merealisasikan apa yang menjadi tuntutan masyarakat melalui DPC HIPPI Lombok Barat,"Tegas Rosyadi

Terpisah Kadis Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lombok Barat Drs. H. Sabidin, M.Pd. menjelaskan untuk pasar Sekotong kita akui bahwa keadaannya saat sekarang memang cukup memprihatinkan. 

" Dan saya sudah berkali-kali ke sana bersama tim dari Disperindag untuk melakukan monev, membuat film, kami sudah foto serta videokan, lalu kami juga sudah buatkan proposal dan kami sudah kirim melalui usulan ke Kementrian Perdagangan, kemudian kami sudah susul ke Kementrian Perdagangan, kami sudah presentasikan, kemudian di usul kan melalui Dana Tugas Pembantuan atau Dana TP," pungkasnya.

Namun kata dia, karena keterbatasan anggaran di Kementrian, tahun ini belum di acc, tapi yang jelas sudah diusulkan bersama pasar-pasar lain yang juga kondisinya sangat  memprihatinkan. 

" Contoh pasar Kediri juga sudah kami usulkan ke pusat, kemudian pasar Keru juga sudah kami usulkan, selain itu ada pasar Narmada, satu lagi ada pedagang yang belum bisa tertampung di pasar yang baru yaitu pasar Gunung Sari sudah juga kami usulkan," jelasnya.

Jadi tahun 2021 kata dia pihaknya sudah mengusulkan untuk mendapatkan gedung di tahun 2022 ini, namun sampai dengan saat ini belum bisa direalisasikan oleh Kementrian Perdagangan. 

" Ya mohon kita bersabar sejenak," tutupnya.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar