SPACE IKLAN

header ads

Dibantu Mahasiswa IPB, Tiga Hektar Tanaman Sorgum Dikembangkan di Batu Putih Sekotong

Petani bersama mahasiswa IPB dan Kabid Konsumsi dan Keamanan Pangan HM Amin menanam Sorgum di atas lahan yang diuji coba di Desa Batu Putih kecamatan Sekotong.

Oleh. ll
Minggu 11 September 2022.

LOMBOK BARAT -- Tanaman Sorgum, salah satu tanaman yang diproyeksikan  sebagai alternative penganti beras atau nasi, sedang dikembangkan di Desa Batu Putih Kecamatan Sekotong Lombok Barat. Pengembangan tanaman Sorgum seluas tiga hektar ini pun bekerjasama dengan kelompok tani di desa sempat. Selain itu, dibantu  oleh para mahasiswa dan mahasiswi Institut Pertanian Bogor (IPB) yang melaksanakan tugas magang dan PKL di wilayah Lombok.  

Kepala Bidang Konsumsi dan Keamanan Pangan pada Dinas Ketahanan Pangan Lombok Barat, H. Mohammad Amin S.P M.Si., yang memprakasai pengembangan Sorgum ini mengatakan, sebagai penggagas progam ini masih tarap diuji coba di lahan seluas 3 hektar.  "Luas areal tanaman Sorgum ini 3 Hektar,jelas dia Minggu (11/9). Pengembangan Sorgum ini berangkat dari hasil pemikirannya terkait pangan apa menjadi alternative penganti beras atau nasi. Seiring dengan laju pertumbuhan penduduk yang setiap tahunnya meningkat yang otomatis membutuhkan tempat tinggal yang akhirnya lahan produktif menjadi sempit dengan alih fungsi lahan menjadi prumahan. "Petani kita kehilangan lahan pertanian sementara kebutuhan pangan selalu dibutuhkan apakah kita sebagai surklus beras akan mengimpor beras untuk kebutuhan kita sendiri,"jelas dia. 

Karena itu, dalam menangani masalah ini ia pun mencoba mencetuskan program budidaya sorgum. Sebagai salah satu bahan lokal penganti pangan alternatif, penganti beras, selain jagung, ubi dan lainnya. Karena sorgum kaya akan manfaat diantara lain gizi dan karbohidrat, protein, lemak, serat dan mikronutrein. Batangnya juga bias menjadi paka ternak dan bahan energy biodiesel. Sistem budidayanya mudah bias hidup di lahan kering maupun lahan basah.

Dalam budidaya Sorgum ini, pihaknya juga bekerjasama dengan salah satu anggota kelompok tani Dusun Ketapang Desa Batu Putih. 

Pihaknya juga dibantu oleh mahasiswa dan mahasiswi IPB. Terdapat 14 orang mahasiswa dan mahasiswi IPB yang sedang magang dan PKL di Pulau Lombok dan peduli dengan pengembangan sorgum di Lobar yang sedang diuji coba budidayanya di desa Batu Putih tersebut. Sabtu (10/9) Kemarin, Mahasiswa IPB  jurusan Budidaya dan Pengolahan Hasil berkunjung ke desa Batu Putih. Mereka didampingi oleh Nur Rahma Yanti pelaku usaha pengolahan sorgum dari PT Yanti Sorgum Indonesia. Perusahaan ini juga bekerjasama dengan PT Astra. Belasan mahasiswa itu, diterima langsung oleh Kepala Desa Batu Putih.

Kepala Desa Batu Putih, Fajrin S.Pd menyampaikan terima kasih kepada ITB yang telah mau membina dan membimbing petani setempat dalam berbudidaya sorgum. Sehingga sorgum yang sudah dikenal dan pernah dibudidayakan oleh orang tua zaman dahulu sebagai tanaman sela di antara tanaman lain, sekarang dibudidayakan secara profesional untuk memenuhi kebutuhab hidup.  Karena sorgum memiliki banyak manfaat dan mempunyai daya saing di kalangan pasar baik daerah maupun nasional bahkan ekspor ke luar negeri, "sebagai kepala Desa saya berharap dengan pengembangan sorgum di wilayah kami Desa Batu Putih kedepan bisa lebih maju dalam perekonomiannya,"jelasnya.

Budidaya Sorgum ini juga lanjut dia untuk mendukung program pariwisata ataupun program yang lain di desa setempat. Karena itu ia sangat berharap kepada pemerintah melalui instansi terkait dan sinergitas OPD agar mendukung progam yang sedang  dikembangkan di desanya itu. Nur Rahma Yanti mengatakan biji sorgum  bisa diolah menjadi bahan penganti nasi. Dan sebagai bahan makan lainnya sorgum bisa diolah menjadi sereal, bubur, tepung, roti, kue dan sirup. Dan untuk hasil produksi sorgum saya siao menerima dan membelinya berapapun jumlahnya.

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar