𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔.𝗜𝗗|𝗟𝗢𝗠𝗕𝗢𝗞 𝗧𝗘𝗡𝗚𝗔𝗛- Puluhan massa dari Aliansi Masyarakat Pemerhati Tindak Pidana Korupsi atau lebih dikenal LSM SIMPATIK Lombok Tengah datangi Kantor Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Lombok Tengah. Kamis (22/8/2024).
Kedatangan massa tersebut merupakan buntut dari adanya dugaan tender proyek milik Dinas Pendidikan yang disinyalir kuat adanya permainan dari oknum Dinas tersebut di tahun 2024.
Menurut L. Hirjan salahsatu massa menyebut bahwa, adanya dugaan permainan yang di lakukan tersebut terlihat dari banyaknya perusahaan yang bisa memenangkan tender lebih dari saru proyek.
" Ya dari hasil penelusuran dan investigasi tersebut pada tahun 2024 terdapat banyak perusahaan yang bisa memenangkan lebih dari satu proyek sekaligus," Ujar dia saat ditemui Wartabumigora.id. Kamis (22/8/2024).
L. Hirjan juga menegaskan, dari hasil investigasi yang mendalam secara non-litigasi, yang dimana puluhan proyek Tender dan secara penunjukan langsung Tahun 2024, di Dinas Pendidikan Kabupaten Lombok Tengah, tentu dugaan kuat ada permainan.
" Kami duga kuat penuh pengkondisisan dan sarat permainan yang di lakukan oleh Oknum-oknum Pejabat Di Dinas Pendidikan Lombok Tengah maupun di luar Dinas Pendidikan," Katanya.
Hal itu terlihat dari beberapa perusahaan yang di menangakan dalam proses tender rehab gedung sekolah, ataupun pembuatan ruang kelas baru (RKB) baik dari tingkat TK, SD, dan SMP.
" Yang dimana kami duga sudah diatur dari awal oleh PPK Bersama Pokja LPSE Loteng untuk mengkondiskian perusahaan-perusaahan tertentu,
hal ini kami, menurutnya dari hasil investigasi yang di lakukan, yang dimana banyak sekali perusahaan yang memenangkan tender proyek ini melebihi 5 paket tender dalam satu perusahan," Bebernya.
Ia juga menyebut bahwa banyak sekali ditemukan satu orang memegang banyak perusahaan dan memonopoli pekerjaan, baik tender di TK, SD, SMP Di Dinas Pendidikan Lombok Tengah.
" Dan hal ini terus menerus berulang dari tahun ke tahun tanpa ada evaluasi yang serius dari Internal disdik loteng," Imbuhnya.
L. Hirhan juga memaparkan terkait dugaan semua ini seolah-olah sengaja dibiarkan untuk terus menghidupkan dinasti dan KKN di tubuh Disdik Loteng.
"Ya tanpa pernah menyelesaikan akar dari masalah yang tiap tahunnya diduga terus berulang." Cetusnya.
Selanjutnya dari pihak Dinas Pendidikan Lombok Tengah tidak mampu membantah dugaan tersebut.
" Adapun tuntutan kami pada hearing tersebut adalah untuk membongkar dugaan permainan terhadap tender dan penujukan langsung proyek tingkat TK, SD, dan SMP di Kabupaten Lombok Tengah Tahun 2024, dan meminta terhadap hasil investigasi dugaan permainan kepala dinas Pendidikan kabupaten Lombok Tengah dengan PPK dan Pokja LPSE kabupaten Lombok tengah terhadap pemenang Tender proyek tahun 2024." Tutupnya.
0 Komentar