WARTABUMIGORA.ID|LOMBOK TENGAH- Ratusan pemuda Karang Taruna Aik Darek hari ini melakukan aksinya di kantor Desa Aik Darek di Kecamatan Batukliang
Mereka mengangap proses pembentukan panitia paw janggal dan kepala desa tersebut sudah gagal dan mempunyai trek rekod yang sangat buruk termasuk dari ketua panitia yang telah terpilih memiliki rekam jejak yang kurang baik (ketua panitia PAW, red) track record-nya buruk," ucap Korlap aksi Wawan Mu'amar.
Untuk panitia yang terpilih sekarang ini masih kita ragukan karna trik rekordnya kurang baik sehingga kami melakukan aksi menolak ketua panitia PAW terpilih yang telah ditunjuk oleh badan permusyawaratan setempat, Massa juga menuntut agar melakukan pemilihan ulang dari dulu pemilihan selalu aklamasi tanpa sosialisasi dan di rapatkan mereka sengaja aklamasi berkedok demokrasi asal dia suka itulah yang menjadi pegawai desa sedangkan karang taruna selalu di anak tirikan,
Sehingga masyarakat tidak mengenal siapa yang menjadi BPD sekdesnya maupun Siapa Karang Tarunanya.
Sistemnya di Desa ini sangatlah tidak transparan, selama ini masyarakat hanya diam dan nurut saja akan tetapi sekarg atas nama karang taruna kami siap melawan terkait kezoliman yg berkedok demokrasi selama ini pungkas wawan saat di konfirmasi via daring.
Sedikit kita ulas terkait awal sejarah demo
Kembali pada abad ke-13, banyak orang di Inggris menjadi budak kekuasaan feodal. Kala itu, para baron (bangsawan) melancarkan aksi pemberontakan terhadap Raja John. Pemberontakan itu mengawali terbentuknya Magna Carta.
Magna Carta merupakan piagam yang dikeluarkan Inggris. Dalam piagam itu terdapat sejumlah poin, salah satunya menyebutkan bahwa kekuasaan raja harus dibatasi. Piagam tersebut juga menekankan, Hak Asasi Manusia (HAM) lebih penting dari kekuasaan, politik, dan hukum.
"(Magna Carta) adalah pondasi kebebasan individu untuk melawan otoritas yang sewenang-wenang," Lord Denning, seorang Hakim yang berpengaruh di abad ke-20 menanggapi soal pentingnya Magna Carta
Prinsip Libert, galit, fraternit (kebebasan, persamaan, dan persaudaraan) yang diperjuangkan para pelopor revolusi Prancis, disebut sebagai titik balik demokrasi dan kebebasan. Prinsip-prinsip tersebut menjadi patokan demokrasi yang ideal di seluruh Eropa, hingga meluas ke seluruh dunia.
Revolusi Prancis dikenal pula dengan Pemerintahan Teror. Perlawanan digerakkan untuk mengeksekusi anggota orde lama. Negara lain di Eropa kemudian mengubah prinsip-prinsip kekuasaan mereka karena takut digulingkan oleh warga, sebagaimana terjadi di Prancis.
Tahun 1960, perjuangan yang menuntut hak bagi warga Afrika-Amerika dimulai. Aksi protes didasari ketimpangan antara ras kulit putih dan kulit hitam.
Pasca Perang Sipil AS, jutaan orang dibebaskan dari perbudakan. Namun satu abad setelah perang berakhir, orang Afrika-Amerika di beberapa negara bagian AS masih kehilangan hak dasarnya.
Diskriminasi orang kulit hitam terjadi dalam berbagai aspek, mulai dari pekerjaan, kawasan tempat tinggal, perlakuan hukum, hingga hak untuk memilih. Aksi yang memperjuangkan kesetaraan ras ini kemudian mengilhami gerakan serupa di Irlandia Utara.
0 Komentar