WARTABUMIGORA.ID|BANDUNG – Jembatan apung yang menghubungkan Kampung Cijeruk di Kecamatan Bojongsoang dengan Kampung Mekarsari di Kecamatan Baleendah, Kabupaten Bandung, ambruk pada Jumat (23/5/2025) sekitar pukul 19.30 WIB. Kejadian ini mengejutkan warga sekitar, mengingat jembatan tersebut merupakan salah satu akses vital bagi masyarakat dua kecamatan.
Jembatan apung ini dikenal sebagai jalur alternatif yang ramai digunakan oleh pengendara sepeda motor dan pejalan kaki. Setiap kendaraan bermotor yang melintas dikenakan tarif Rp 2.000. Meski terbuat dari rakitan drum dan kayu, jembatan ini sudah bertahun-tahun digunakan warga karena mempercepat waktu tempuh antar kampung.
Menurut keterangan warga, peristiwa ambruknya jembatan terjadi saat sejumlah kendaraan roda dua melintas. Beruntung, dalam insiden tersebut tidak ada korban jiwa maupun luka-luka. Sejumlah warga yang berada di sekitar lokasi segera memberikan pertolongan dengan mengevakuasi sejumlah motor yang tenggelam dan mengamankan area.
“Alhamdulillah tidak ada korban meski ada sejumlah motor yang tengah melontas. Saat kejadian memang masih ramai pengendara motor yang melintas,” ujar Dedi (43), salah satu warga Kampung Cijeruk yang biasa menggunakan jembatan tersebut setiap hari.
Warga mengaku sangat bergantung pada jembatan tersebut karena mempersingkat jarak tempuh ke sekolah, tempat kerja, dan pasar tradisional. Tanpa jembatan itu, warga harus memutar cukup jauh melalui jalur utama yang padat lalu lintas.
Asep Rahmat, warga lainnya mengatakan bahwa pengurus setempat sudah melaporkan kejadian ini kepada pemerintah kabupaten. Ia berharap ada solusi cepat, minimal berupa perbaikan sementara agar akses masyarakat tidak terlalu terganggu.
“Ini bukan sekadar jembatan, tapi penghubung kehidupan warga. Kami minta pemerintah turun tangan karena ini sudah jadi kebutuhan penting warga dua kecamatan,” ujarnya.
0 Komentar