WARTABUMIGORA.ID | NIAS BARAT-Sudah beberapa bulan berlalu sejak ambruknya Jembatan Tuwuna, namun hingga kini belum ada penanganan berarti dari pihak berwenang. Jembatan sungai oyo ini berlokasi Desa Tuwuna kabupaten Nias Barat , Provinsi Sumatera Utara. Dimana merupakan penghubung vital antar kabupaten ini. Warga yang biasa melintasi jembatan tersebut kini harus memutar jauh untuk mencapai tujuan mereka, Senin 05 Mei 2025.
Kondisi ini membuat aktivitas masyarakat terganggu, terutama bagi para petani, pedagang, dan pelajar dan pekerja perkantoran .
Mereka harus menempuh rute alternatif yang lebih jauh dan berisiko, melewati jalur tanah yang licin dan rawan longsor.
Biaya transportasi pun meningkat, membuat beban ekonomi masyarakat semakin berat.
Warga setempat telah berulang kali menyuarakan keluhan mereka kepada pemerintah daerah, provinsi namun belum ada kejelasan mengenai kapan mulai jembatan ini akan diperbaiki dan masyarakat pun mulai kehilangan harapan.
Anak-anak sekolah menjadi salah satu kelompok yang paling terdampak. Mereka harus berjalan dan melawan arus air dengan menaiki perahu kayu. Dalam cuaca buruk, banyak dari mereka yang terpaksa absen karena tidak dapat melintasi jalur Di tengah keterbatasan ini.
Demikian juga para pekerja perkantoran dan masyarakat umum Nias Barat. Demi mencapai tujuan secara khusus di kabupaten kota. Bila melintasi naik perahu pulang pergi wajib bayar Rp.50,000/per hari.
Masyarakat berharap adanya perhatian lebih dari pemerintah. Mereka menginginkan penanganan cepat dan nyata, bukan sekadar janji. Jembatan Tuwuna bukan hanya infrastruktur biasa, tapi nadi kehidupan masyarakat setempat.
Jika situasi ini terus berlarut-larut, dikhawatirkan akan memperburuk kondisi sosial dan ekonomi di wilayah tersebut. Pemerintah daerah dan pusat diharapkan segera turun tangan dan menjadikan perbaikan Jembatan Tuwuna sebagai prioritas. Masyarakat hanya ingin satu hal: akses yang layak dan aman untuk.
0 Komentar