WARTABUMIGORA.ID|MATARAM- Di tengah meningkatnya tensi dan opini publik, Pengerakse Agung Majelis Adat Sasak (MAS), Dr. H. Lalu Sajim Sastrawan, SH., MH., menyampaikan imbauan yang menyejukkan.
Ia mengingatkan semua pihak - baik civitas akademika Unram maupun masyarakat - agar menahan diri, menjaga suasana tetap kondusif, dan tidak memperkeruh keadaan.
Menurutnya, menegaskan bahwa proses pemilihan rektor harus mengutamakan ketertiban, transparansi, serta berpegang pada peraturan perundangan yang berlaku. Unram, sebagai perguruan tinggi terbesar dan kebanggaan masyarakat NTB, diharapkan dapat menjadi contoh positif dalam pelaksanaan demokrasi akademik yang sehat.
" Kami dari MAS berharap dalam pemilihan Rektor Unram dilakukan dengan aman dan tenteram dengan mengedepankan peraturan perundangan yang berlaku. Kita jaga Unram ini sebagai perguruan tinggi terbesar di NTB, maka harapannya adalah Unram dapat dijadikan contoh yang baik dalam pemilihan pimpinannya,” ujarnya. Minggu (26/10/2025).
Selain itu, tokoh adat tersebut juga menyoroti kemajuan Unram selama beberapa tahun terakhir — baik dari sisi prestasi akademik maupun pembangunan infrastruktur — yang telah menjadikan Unram sejajar dengan universitas besar di Indonesia.
Menurutnya, capaian ini adalah hasil kerja keras bersama dan harus dijaga melalui proses pemilihan pimpinan yang bermartabat dan beretika.
" Unram sudah menjadi simbol kemajuan daerah kita. Maka proses pemilihan rektornya harus mencerminkan nilai keadaban, kedewasaan berdemokrasi, dan kepatuhan terhadap aturan. Bukan sebaliknya,” ujarnya menekankan.
Polemik yang terjadi, mulai dari dinamika pemilihan Senat, sanksi etik terhadap kandidat, hingga laporan hukum di fakultas, telah menarik perhatian publik luas. Kondisi ini berpotensi menjadi bola liar jika tidak diimbangi dengan suara penyejuk.
"Karena itu, peran tokoh masyarakat dan ormas menjadi sangat penting untuk meredam potensi ketegangan." ujar dia.

0 Komentar