SPACE IKLAN

header ads

Harga Telur dan Daging Melonjak Saat Awal Ramadhan

Foto. Istimewa.

Sabtu, 16 Maret 2024.
Oleh, ll.
Editor, Baiq Nining.

𝓦𝓪𝓻𝓽𝓪𝗕𝗨𝗠𝗜𝗚𝗢𝗥𝗔,𝗠𝗔𝗧𝗔𝗥𝗔𝗠-Memasuki puasa harga telur ayam dan daging sapi mengalami kenaikan di sejumlah pasar tradisional di Mataram. Kenaikan harga ini banyak dikeluhkan oleh masyarakat.

Data harga pada bulan Ramadhan tahun ini mencapai kisaran harga Rp58 – 65 ribu per terai. Sedangkan daging sapi di kisaran harga Rp120 – 130 ribu per kilogram.

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Kadisnakeswan) NTB, Muhammad Riad mengatakan kenaikan harga telur ayam dan daging sapi biasanya terjadi karena tingginya permintaan.

“Namun kondisi saat ini ketersediaan justru berkurang, ditambah dengan harga pakan ternak ayam yang naik sehingga harga telur ikut naik,” kata Kadisnakeswan NTB, Sabtu (16/3/2024).

Dengan kenaikan harga ini membuat peternak sumringah. “Kasi peternak bahagia dulu, karena memang harga telur dan daging di Pulau Jawa itu lagi naik. Makanya di sini juga ikut naik,” katanya.

Selain itu, penyelundupan atau pemasukan telur dari luar NTB tanpa izin belakangan ini juga berkurang.

Hal tersebut juga menyebabkan suplai ke pasar berkurang sehingga mempengaruhi langsung harga telur saat ini.

“Kalau di Jawa – Bali harga telur dan daging turun, di NTB juga pasti akan ngikut turun,” ujarnya.

Dikatakan Kadisnakeswan, kenaikan harga telur dan daging masih dalam batas toleransi. “Kalau harga bagus, peternak bisa tetap eksis,” jelasnya.

Sementara itu, untuk daging sapi, Kadisnakeswan mengatakan, Pemerintah NTB membatasi masuknya daging dari luar, terutama daging beku. Karena ketersedian di dalam daerah masih mencukupi.

“Jika masuknya daging beku ini tidak dikendalikan, maka dikhawatirkan akan berdampak kepada aktivitas pemotongan hewan yang juga akan berkurang,” katanya.

Pihaknya tidak ingin hal itu terjadi. Oleh karena itu, masuknya daging beku ke NTB dibatasi.

“Umpamanya dia minta 200 ton atau 2.000 ton, tidak kita kasi semuanya, tapi kasih dia setengahnya,” jelasnya.

Lanjut Riadi, atas pertimbangan banyak hal, masuknya daging beku ke NTB ini merupakan rekomendasi dari pihak kabupaten/kota dan provinsi yang kemudian diteruskan ke pemerintah provinsi untuk dipertimbangkan.

“Kita pertimbangkan lagi, layak diberikan masuk atau tidaknya daging beku tersebut.

Sekarang ini daging sapi yang ada di pasar merupakan sapi potong segar dari lokal,” tutupnya. 

Baca Juga

Posting Komentar

0 Komentar